Jadi setelah UAS pasti
terbitlah libur, nah sebelum kembali ke kampung halaman masing-masing sobatku
Nanda ngajakin beli buku untuk dibaca di kereta menuju Jember nanti. Karena
diriku ini orang yang apa-apa diajakin langsung ‘cuss’ dengan segala macam
persiapan, sampailah langkah kami ke gramedia kesayangan kita semuaaaa, yupss...!
Gramedia
Matraman!
Pas Nanda lagi nyari
buku yang pengen dia beli, diriku mencoba eksplor juga sampai gak sengaja ada
di deretan buku berbau hidup minimalis dan liat buku ala-ala ini~.
Sebenarnya udah sering
sih dengar tentang metode berbenah ala Marie
Kondo atau yang sering dibilang “Metode KonMari” yang katanya kalau kita
mau ngerapiin barang-barang kita tuh harus megang satu persatu trus dirasain apakah
membawa kebahagiaan atau gak, tapi belum terlalu ngerti secara teknisnya
gimana.
Setelah UAS memang aku
berencana mau beres-beres kamar kosan yang tentunya udah kaya kapal pecah.
Sekaligus mikir kayanya bagus deh kalo nanti baca pas di ruang tunggu atau
dalam pesawat ke Medan. Walaupun terjemahan, buku nya cukup enak dibaca jadinya
bisa cepat namatinnya. Karena menurutku buku ini ngasih manfaat yang cukup
besar, jadi pengen nyoba bicarain buku ini sedikit-sedikit menurut pandanganku
hehe.
#The
Life-changing Magic of Tidying Up#
Marie Kondo, penulis
dari buku ini merupakan konsultan seni berbenah dan punya kursus privat tentang
berbenah. Di bagian pembukaannya, awalnya aku bingung gimana sih seseorang bisa
memiliki pekerjaan sebagai konsultan bidang berbenah wkwkw, sebegitu gak bisakah
masyarakat Jepang untuk beresin rumah atau kantornya sendiri? Emangnya ada
pendidikan formal dengan jurusan ‘berbenah’? Sepenting itukah berbenah sampai
orang-orang harus tahu tentang bidang ini?
Tentang berbenah a.k.a beres-beres a.k.a ngerapih-rapihin,
biasanya kita bisa dapati dua tipe orang: Pertama,
orang yang malas untuk beres-beres (biasanya tipe ini bingung mau mulai
darimana hohoho) atau ngerapiin ruangan. Kedua,
orang yang rajin beres-beres atau ngerapiin ruangan. Perlu kita ketahui kalo
buku ini tuh bukan untuk orang tipe pertama aja. Orang tipe kedua juga perlu
mengikuti seni berbenah ala Marie Kondo. Karena, orang tipe kedua ini biasanya
rutin beres-beres tetapi tidak pernah mempertahankan kerapian. Buat kamu yang
tipe kedua pasti sering merasakannya ya gak sih?
Nah, buku ini membuat
kita sadar kalau berbenah itu bukan tentang mengubah tipe kepribadiaan kamu
dari yang malas berbenah menjadi rajin berbenah, melainkan mengubah pola pikir dan gaya
hidup kita. Berbenah menjadi penting karena sekarang ini, pola hidup yang
kita jalani sudah membawa kita sama yang namanya konsumerisme.
Pernah ngerasa gak sih,
sering kali kita membeli barang yang sebenarnya gak terlalu kita butuh? Berapa sering
kita membeli karna lagi promo? Padahal kita gak butuh-butuh amat. Berapa sering
kita membeli barang karena lucu dan imut? Padahal setelahnya kita lupa nyimpan
dimana sampai berdebu dan ujung-ujungnya kita gak sadar kalo ternyata kita
memiliki si barang ini sampai-sampai pas kita temukan udah dalam keadaan
berdebu, expired, atau bahkan rusak.
Buku ini memberi tahu
kita bahwa: Dengan menata ulang rumah kita secara menyeluruh, gaya hidup dan
perspektif kita akan ikut berubah drastis. Kehidupan kita niscaya mengalami
transformasi besar-besaran atau dengan kata lain lebih bahagia, cukup masuk akal mengingat dengan gaya hidup yang
lebih baik secara gak sadar akan diterapkan ke segala aspek dalam kehidupan
kita (ciiaaaa), ditambah lagi dengan berbenah ini kita jadi bisa lebih fokus
sama tujuan hidup kita (gak mikirin perihal barang-barang kita yang menumpuk
atau ruangan kita yang berantakan).
Gimana caranya berbenah
yang benar? Marie Kondo menjelaskan ke kita inti dari berbenah adalah memulainya
dengan membuang. Iya sobat-sobatku mem-bu-ang! Buang semua barang yang gak
ngasih kebahagiaan ke kita atau diistilahkan dalam buku ini sebagai barang yang
gak ‘Spread Joy’ ke kita. Tahapan
membuang sendiri dijelaskan secara rinci di buku ini, dijelaskan dari barang
yang memang gak pernah kita pakai sampai barang kenang-kenangan atau pemberian orang
yang enggan kita buang karena perasaan ‘gak tegaan’ kita.
Yup! Semua harus dibuang,
termasuk buku ini sendiri jika tidak menghasilkan kebahagiaan juga harus
dibuang, ujar Marie Kondo. Buku ini ngasih tahu ke kita alasan jelas dan
rasional yang membuat kita berfikir kalo keberadaan barang-barang kaya gitu tuh
memang gak ngasih esensi yang signifikan ke hidup kita. Kalau kita udah bisa membuang
barang-barang, barulah rapikan ruangan
kita secara sekaligus dalam satu waktu. Dalam buku ini dijelaskan dengan
membereskan rumah, kita sekaligus membereskan urusan masa lalu kita (contohnya
barang-barang yang kita beli karna pola pikir dan gaya hidup yang salah tadi)
sekaligus dikelilingi barang-barang yang
hanya kita sukai saja, disini harus kita garis bawahi ya, barang-barang
yang kita sukai itu berbeda bagi semua orang. Mungkin aja satu pakaian lusuh
bagi seseorang gak ‘Spread Joy’ bagi orang lain tapi bagi kita memberi
kebahagiaan luar biasa.
Jadi buku ini terdiri
dari lima pembahasan tentang tata cara beberes,
2. Membuang sampai tuntas terlebih dahulu
3. Berbenah berdasarkan kategori, ajaibnya bukan main
4. Mencerahkan hidup dengan menyimpan secara apik
5. Keajaiban berbenah mengubah hidup anda secara dramatis
Jadi, seberapa penting
berbenah itu? Saaaaaaaaaangat penting! Berbenah harus dimulai dari sekarang dan
sekaligus dengan cara-cara efektif yang secara teknis dijelaskan dalam buku
ini. Tapi terlepas dari semua ulasan ini 100% hanya sebatas pendapat pribadiku
sih. Buat kalian yang penasaran isi buku ini bisa pinjam ke teman kalia yang
udah punya duluan atau beli di toko buku terdekat di tempat kalian, sangat
recomended sih semoga kalian juga suka~.
Ohya, kalo kalian mau lihat-lihat cara Marie Kondo ngelipet-lipet baju, ngebenah-benahin barang, sampe packing kotak bento wkwkwk kalian bisa subscribe youtubenya juga
Semoga bermanfaat dan
enjoy!
Komentar
Posting Komentar